Karya: Saarah Ku
Siang menjelang senja,
Suara menderu,
Tak merdu.
Terdengar bunyi gemuruh,
Ku cari tahu,
Ternyata adik ku.
Lakukan yang baik,
Untuk,
Hasil paling terbaik.
Ibu, inikah caramu,
Memandu,
Kehidupan untuk anak-anak mu.
Tak mudah diprediksi,
Seperti hati,
Penuh dengki.
Mencari sesuatu baru,
Menemukan yang lampau.
Semerbak harum,
Menghias malam.
Menghindar, sesuatu yang tepat,
Saat tak ada tempat,
Untuk orang tak bersahabat.
Kenapa singgah sementara,
Lebih baik di singgahsana,
Bersama.
Semangat tekadmu,
Ceria tawamu,
Tak lelah bergurau.
Utamakan yang dibutuhkan,
Lalu yang diinginkan.
Bukan Lingkungan sekitar,
Tapi salahkan teman sekitar.
Begitu terik menyengat,
Perut tak bersahabat,
Mana ayam penyet,
Yang nikmat.
Menunggu bernaung dengan kawan,
Bersenda gurau, berbagi ilmu menawan.
Bagai senyuman,
Datang dimalam tak tertentu,
Wahan sabit.
Sang bocah pelajar,
Walau hatimu hancur,
Ingat duniamu tak berakhir.
Biar saja dibilang sombong,
Oleh orang lain,
Daripada dibilang murahan.
Kasihku hebat,
Membuat,
Mantanku lumat.
Kita ini seperti batu,
Tak lekang oleh waktu,
Kita selalu bersatu.
Masalah rumit,
Pikiran sempit,
Jadilah tulalit.
Manusia dapat berubah,
Namun sifat merekalah,
Yang tak bisa berubah.
No comments:
Post a Comment