Aspek Geografis dalam Jurnalistik pada Media Cetak
Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) fenomena fisik dan manusia diatas permukaan bumi.
Jadi aspek geogafis dalam jurnalistik ialah suatu pemberitaan mengenai suatu wilayah tertentu.
Media cetak seperti surat kabar diterbitkan berdasarkan kebutuhan informasi untuk pembaca. Maka dari itu berita yang dimuat harus cocok bagi pembaca (penting dan menarik).
Karakter Pembaca dalam Aspek Geografis dalam Media Cetak:
Pembeca terbesar surat kabar berada disekitar lokasi dimana surat kabar tersebut diterbitkan.
Keadaan sosial-budaya setempat berpengaruh terhadap karakter setiap orang yang berdiam dalam jangka waktu dalam tempat tersebut.
Karakter pembaca menurut lokasi tempat tinggal:
A. Masyarakat pedesaan, masyarakat yang tinggal di pedesaan dan membutuhkan kehidupan sesuai dengan mata pencaharian mereka.
B. Masyarakat perkotaan, biasanya mereka memilih informasi berita yang berkaitan dengan bisnis, hiburan, politik, dan kriminalitas.
Karakteristik pembaca secara tidak langsung mewakili isi berita yang ada di media cetak. Isi berita yang ada di media cetak ialah berita yang diminati oleh masyarakat. Segmentasi geografis membagi pasar menjadi unit-unit geografi seperti negara, daerah, provinsi, kota, kabupaten, daerah perkotaan, dan pedesaan. Sebuah perusahaan media cetak memutuskan untuk beroperasi di semua wilayah tetapi perusahaan itu tidak memperhatikan keinginan konsumen.
Salah satu contoh yang diminati oleh pembaca berdasarkan aspek geografis pada media cetak ialah koran. Kami mengambil salah satu contoh koran yaitu koran Kompas merupakan salah satu media cetak yang paling banyak dibaca oleh masyarakat. Secara geogrfis, koran kompas sudah menyebar di seluruh pulau-pulau besar di Indonesia. Koran kompas juga memberi berita nasional, regional, maupun internasional.
Menurut konten bagian Nusantara koran Kompas terbit 28 September 2014 yang telah dianalisis contohnya:
1. Artikel yang berjudul “Jarak Pandang hanya 50 Meter pada Pagi Hari”, menginformasikan tentang kelumpuhan lalu lintas penerbangan di bandar udara Haji Hassan dan bandar udara Tjilik Riwut, Kalimatan Tengah, akibat dari pembakaran lahan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
2. Artikel yang berjudul “Berkunjung ke Rumah Si John”, menginformasikan tentang kawasan konservasi Mangrove dan Bekantan di Tarakan. Daya tarik kawasan ini adalah kita dapar berinteraksi langsung dengan Bekantan-Bekantan disana, KKMB juga menjadi tempat wisata edukasi. Selain itu KKMB juga terdapat monyet ekor panjang tambah lagi harga tiket masuknya cukup murah yaitu Rp. 3.000 saja.
No comments:
Post a Comment