Share and Enjoy it...

Thursday, March 6, 2014

Kewirausahaan (Entrepreneurship)

SAARAH KURNIAWATI
16612764
2 SA 01

1.   Kewirausahaan (Entrepreneurship)

Menurut Wikipedia, Kewirausahaan(inggris:Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi kedalam kehidupan. Visi tersebut berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu dan mendapatkan hasil akhir. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada resiko atau ketidakpastian.

Menurut saya pribadi, kewirausahaan atau wirausaha ialah suatu rangkaian kegiatan dalam mengembangkan suatu usaha dengan menuangkan ide yang kreatif dan kesempatan yang dimiliki untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dikembangkan.

Dalam etimologi, kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira yang berarti pejuang dan usaha yang mengartikan membuat sesuatu. Jadi singkatnya, Kewirausahaan adalah seorang pejuang yang membuat sesuatu.

Dalam sejarah wirausaha sudah dikenal sejak tahun 1755  diperkenalkan oleh Richard Castillon. Konsep kewirausahaan mulai dikenal di dunia barat sejak abad 16, sedangkan di Indonesia sendiri dikenal pada akhir abad 20. Ada beberapa sebutan wirausaha diberbagai Negara. Contohnya di Belanda dikenal dengan Ondernemer dan di jerman dikenal dengan unternehmer.

Pada umumnya, seorang wirausaha yang ingin membangun usahanya harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
·         Percaya diri
·         Berorientasikan tugas dan hasil
·         Berani mengambil risiko
·         Kepemimpinan
·         Keorisinilan
·         Berorientasi ke masa depan
·         Jujur dan tekun

Selain mempunyai ciri-ciri seperti diatas, seorang wirausaha harus juga memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

  • Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
  • Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
  • Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
  • Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
  • Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
  • Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
  • Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

Ciri-ciri dan sifat-sifat diatas fungsinya untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal dalam membangun usahanya.

2.   Ruang Lingkup dan Proses Kewirausahaan

Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.


Singkatnya, proses kewirausahaan menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave yaitu diawali dengan adanya inovasi. Inovasi dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor berasal dari pribadi maupun di luar pribadi seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan adan lingkungan.

3.   Disiplin Ilmu Kewirausahaan dan Perkembangannya

Dalam teori ekonomi, studi mengenai kewirausahaan ditekankan pada identifikasi peluang yang terdapat pada peran serta membahas fungsi inovasi dari wirausaha dalam menciptakan kombinasi sumber daya ekonomis sehingga memengaruhi ekonomi. Studi kewirausahaan kemudian berkembang dalam disiplin ilmu lain yang penekanannya pada sang wirausaha sendiri. Dalam bidang ilmu psikologi, misalnya studi kewirausahaan meneliti karakteristik kepribadian wirausaha, sedangkan pada ilmu sosiologi penelitian ditekankan pada pengaruh dari lingkungan sosial dan kebudayaan dalam pembentukan masyarakat wirausaha. Ray dan Ranachandran(1996) menandaskan, walau terdapat perbedaan sudut pandang, penelitian yang dilakukan baik oleh ahli ekonomi, psikologi, dan sosiologi harus tetap bepijak pada kegiatan kewirausahaan serta sebab akibatnya pada tingkat mikro dan makro. Dengan demikian adalah wajar jika studi kewirausahaan dengan penekanan keilmuan yang berbeda itu pada akhirnya akan saling berhubungan dan memengaruhi. Sementara itu fenomena kewirausahaan ini masih terus diteliti dan belum terdapat satu pengertian baku yang dianut oleh semua ahli (Shapero, 1982). Ini menunjukkan perkembangan teori ini masih dalam perjalanan panjang serta dari adanya perubahan-perubahan ekonomi dunia diharapkan memberi banyak masukan bagi peneliti. Munculnya banyak wirausaha atau pebisnis, telah menarik perhatian para pakar untuk meneliti bagaimana mereka terbantuk. Bagian ini menjelaskan teori-teorimengenai proses pembentukan wirausaha. Teori tersebut antara lain: life path change, goal directed behavior ,teori outcome expectancy. Terakhir, terdapat acuan komprehensif mengenai teori pembetukan wirausaha yang dipadukan oleh teori-teori sebelumnya. Begitu banyak teori yang telah mengupas persoalan ini, intinya bahwa menjadi wirausaha adalah sebuah proses.

4.   Sudut pandang dari beberapa ahli tentang kewirausahaan

Berikut ini beberapa Pengertian Kewirausahaan Menurut para Ahli:

Ø  Soeparman Spemahamidjaja
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. 

Ø  S. Wijandi
Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan dalam keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. 

Ø  Richard Cantillon
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). 

Ø  Drucker
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different). 

Ø  Zimmerer
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan..

Ø  Soeharto Prawiro
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (star-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth). 

Ø  Achmad Sanusi
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis.

5.   Teori-teori tentang kewirausahaan

Studi mengenai kewirausahaan berakar pada teori ekonomi yang ditekankan pada inovasi itu sendiri. Mempelajari studi kewirausahaan tentu mempunyai teori-teori tersendiri.

ü  Teori Life Path Change
Secara garis besar, teori ini menjelaskan tentang banyaknya wirausaha yang tidak melalui proses yang direncanakan. Menurut sudut pandang Shapero dan Sokol (1982) dalam Sundjaja (1990), tidak semua wirausaha lahir dan berkembang sesuai alur yang sudah terencana. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor :

-       Negative displacement
Alasan seseorang memutuskan ingin menjadi seorang wirausaha ialah mungkin gara-gara dipecat dari tempat kerjanya, tertekan, terhina ataupun mengalami kebosanan selama bekerja. Maka dari itu, untuk menjaga kelangsungan hidup diri sendiri atau keluarganya, menjadi seorang wirausaha adalah cara yang terbaik untuk menghindari diskriminatif dan tidak bergantung kepada orang lain.

-       Being between things
Biasanya faktor ini disebabkan oleh mereka yang baru keluar dari zona kenyamanan. Contohnya, orang-orang yang baru lulus sekolah atau orang yang baru keluar dari penjara. Mereka merasa seperti memasuki dunia baru yang belum mereka ketahui. Kondisi seperti yang membuat mereka berjuang demi kelangsungan hidup mereka. pilihan menjadi wirausahaa muncul karena dengan menjadi wirausahan mereka bekerja dengan mengandalkan diri sendiri.

-       Having positive pull
Ada juga orang-orang yang mendapat dukungan membuka usaha dari mitra kerja, investor, keluarga. Dukungan memudahkan mereka dalam mengantisipasi peluang usaha, selain itu juga menciptakan rasa aman dari risiko usaha.

ü  Teori Goal directed behavior
Menurut pendapat Wolman (1973), seseorang bisa menjadi wirausaha karena mereka termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu.

ü  Teori Outcome Expectancy
Bandura (1986) menyatakan bahwa outcome expectancy bukan suatu perilaku tetapi keyakinan tentang konskuensi yang diterima setelah seseorang melakukan suatu tindakan tertentu.

          Jenis Outcome Expectancy
          Menurut bandura (1986) ada berbagai jenis insentif sebagai imbalan kerja yang diharapkan individu dan setiap jenis memiliki kekhasan sendiri. Jenis insentif tersebut adalah:

a.       Insentif primer
          Merupakan imbalan yang berhubungan dengan kebutuhan dengan kebutuhan fisiologis kita seperti makan, minum, kontak fisik, dan sebagainya.

b.       Insentif sensoris
          Beberapa kegiatan manusia ditujukan untk memperoleh umpan balik sensoris yang terdapat di lingkungannya.

c.       Insentif sosial
          Manusia akan melakukan sesuatu untuk mendapatkan penghargaan dan penerimaan dari lingkungan sosialnya.

d.       Insentif yang berupa token ekonomi
          Token ekonomi adalah imbalan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi seperti upah, kenaikan pangkat, penambahan tunjungan, dan lain-lain.

e.       Insentif yang berupa aktivitas
          Teori-teori mengenai reinforcement yang sangat terikat pada dorongan biologis, mengasumsikan bahwa imbalan akan memengaruhi perilaku dengan cara memuaskan atau mengurangi dorongan fisiologis.

f.       Insentif status dan pengaruh
          Pada sebagian besar masyarakat, kedudukan individu seringkali dikaitkan dengan status kekuasaan.

g.       Insentif berupa terpenuhinya standar internal
          Insentif ini berasal dari tingkat kepuasan diri yang diperoleh individu dari pekerjaanya. Insentif bukan berasal dari hal di luar diri, tetapi berasal dari dalam diri seseorang.

6.   Peran Pendidikan dalam Pembentukkan Kewirausahaan

Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan.DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

7.   Faktor-faktor Pemicu Kewirausahaan

Ada dua faktor yang menjadi pemicu awal untuk membuat suatu usaha yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal biasanya meliputi hak kepemilikian ( property right ), kemampuan (ability) yang dimiliki, dan insentif. Sedangkan faktor eksternal biasanya karena lingkungan (environment) itu sendiri.

8.   Tujuan Kewirausahaan

 Seorang wirausaha memiliki tujuan sangat besar dalam melakukan wirausaha. Tujuan wirausaha dalam perekonomian adalah:

·         Menciptakan lapangan kerja
·         Mengurangi pengangguran
·         Meningkatkan pendapatan masyarakat
·         Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
·         Meningkatkan produktivitas nasional



SUMBER :


No comments:

Post a Comment