SAARAH KURNIAWATI
16612764
2 SA 01
1.
Kewirausahaan (Entrepreneurship)
Menurut Wikipedia, Kewirausahaan(inggris:Entrepreneurship)
adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi kedalam
kehidupan. Visi tersebut berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik
dalam menjalankan sesuatu dan mendapatkan hasil akhir. Hasil akhir dari proses
tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada resiko atau
ketidakpastian.
Menurut saya pribadi, kewirausahaan atau wirausaha
ialah suatu rangkaian kegiatan dalam mengembangkan suatu usaha dengan
menuangkan ide yang kreatif dan kesempatan yang dimiliki untuk mencapai hasil
dari kegiatan yang dikembangkan.
Dalam etimologi, kewirausahaan berasal dari kata
wira dan usaha. Wira yang berarti pejuang dan usaha yang mengartikan membuat
sesuatu. Jadi singkatnya, Kewirausahaan adalah seorang pejuang yang membuat
sesuatu.
Dalam sejarah wirausaha sudah dikenal sejak tahun
1755 diperkenalkan oleh Richard
Castillon. Konsep kewirausahaan mulai dikenal di dunia barat sejak abad 16,
sedangkan di Indonesia sendiri dikenal pada akhir abad 20. Ada beberapa sebutan
wirausaha diberbagai Negara. Contohnya di Belanda dikenal dengan Ondernemer dan di jerman dikenal dengan unternehmer.
Pada umumnya, seorang wirausaha yang ingin membangun
usahanya harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
·
Percaya
diri
·
Berorientasikan
tugas dan hasil
·
Berani
mengambil risiko
·
Kepemimpinan
·
Keorisinilan
·
Berorientasi
ke masa depan
·
Jujur
dan tekun
Selain
mempunyai ciri-ciri seperti diatas, seorang wirausaha harus juga memiliki
sifat-sifat sebagai berikut :
- Memiliki sifat keyakinan, kemandirian,
individualitas, optimisme.
- Selalu berusaha untuk berprestasi,
berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad
yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
- Memiliki kemampuan mengambil risiko dan
suka pada tantangan.
- Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat
bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang
membangun.
- Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi,
fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
- Memiliki persepsi dan cara pandang yang
berorientasi pada masa depan.
- Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama
dengan kerja keras.
Ciri-ciri
dan sifat-sifat diatas fungsinya untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal
dalam membangun usahanya.
2.
Ruang Lingkup dan Proses Kewirausahaan
Seorang wirausaha berperan baik secara internal
maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi
tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri,
serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha
berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan
terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang
wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap
naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya
perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya
tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya
pengangguran.
Singkatnya, proses kewirausahaan menurut Carol Noore
yang dikutip oleh Bygrave yaitu diawali dengan adanya inovasi. Inovasi
dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor berasal dari pribadi maupun di luar
pribadi seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan adan lingkungan.
3.
Disiplin Ilmu Kewirausahaan dan
Perkembangannya
Dalam teori ekonomi, studi mengenai kewirausahaan
ditekankan pada identifikasi peluang yang terdapat pada peran serta membahas
fungsi inovasi dari wirausaha dalam menciptakan kombinasi sumber daya ekonomis
sehingga memengaruhi ekonomi. Studi kewirausahaan kemudian berkembang dalam
disiplin ilmu lain yang penekanannya pada sang wirausaha sendiri. Dalam bidang
ilmu psikologi, misalnya studi kewirausahaan meneliti karakteristik kepribadian
wirausaha, sedangkan pada ilmu sosiologi penelitian ditekankan pada pengaruh
dari lingkungan sosial dan kebudayaan dalam pembentukan masyarakat wirausaha.
Ray dan Ranachandran(1996) menandaskan, walau terdapat perbedaan sudut pandang,
penelitian yang dilakukan baik oleh ahli ekonomi, psikologi, dan sosiologi
harus tetap bepijak pada kegiatan kewirausahaan serta sebab akibatnya pada
tingkat mikro dan makro. Dengan demikian adalah wajar jika studi kewirausahaan
dengan penekanan keilmuan yang berbeda itu pada akhirnya akan saling
berhubungan dan memengaruhi. Sementara itu fenomena kewirausahaan ini masih
terus diteliti dan belum terdapat satu pengertian baku yang dianut oleh semua
ahli (Shapero, 1982). Ini menunjukkan perkembangan teori ini masih dalam
perjalanan panjang serta dari adanya perubahan-perubahan ekonomi dunia
diharapkan memberi banyak masukan bagi peneliti. Munculnya banyak wirausaha
atau pebisnis, telah menarik perhatian para pakar untuk meneliti bagaimana
mereka terbantuk. Bagian ini menjelaskan teori-teorimengenai proses pembentukan
wirausaha. Teori tersebut antara lain: life path change, goal directed behavior
,teori outcome expectancy. Terakhir, terdapat acuan komprehensif mengenai teori
pembetukan wirausaha yang dipadukan oleh teori-teori sebelumnya. Begitu banyak
teori yang telah mengupas persoalan ini, intinya bahwa menjadi wirausaha adalah
sebuah proses.
4.
Sudut pandang dari beberapa ahli tentang
kewirausahaan
Berikut ini beberapa Pengertian Kewirausahaan
Menurut para Ahli:
Ø Soeparman Spemahamidjaja
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam
berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya,
tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan
hidup.
Ø S. Wijandi
Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian,
keutamaan dalam keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada
kemampuan sendiri.
Ø Richard Cantillon
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri
(self-employment).
Ø Drucker
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and
different).
Ø Zimmerer
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan
kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan..
Ø Soeharto Prawiro
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan
untuk memulai suatu usaha (star-up phase) dan perkembangan usaha (venture
growth).
Ø Achmad Sanusi
Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan
dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan,
siasat, kiat, proses dan hasil bisnis.
5.
Teori-teori tentang kewirausahaan
Studi mengenai kewirausahaan berakar pada teori
ekonomi yang ditekankan pada inovasi itu sendiri. Mempelajari studi
kewirausahaan tentu mempunyai teori-teori tersendiri.
ü Teori Life Path Change
Secara garis besar, teori ini menjelaskan tentang
banyaknya wirausaha yang tidak melalui proses yang direncanakan. Menurut sudut
pandang Shapero dan Sokol (1982) dalam Sundjaja (1990), tidak semua wirausaha
lahir dan berkembang sesuai alur yang sudah terencana. Hal tersebut dikarenakan
beberapa faktor :
- Negative displacement
Alasan seseorang memutuskan ingin menjadi seorang
wirausaha ialah mungkin gara-gara dipecat dari tempat kerjanya, tertekan, terhina
ataupun mengalami kebosanan selama bekerja. Maka dari itu, untuk menjaga
kelangsungan hidup diri sendiri atau keluarganya, menjadi seorang wirausaha
adalah cara yang terbaik untuk menghindari diskriminatif dan tidak bergantung
kepada orang lain.
- Being between things
Biasanya faktor ini disebabkan oleh mereka yang baru
keluar dari zona kenyamanan. Contohnya, orang-orang yang baru lulus sekolah
atau orang yang baru keluar dari penjara. Mereka merasa seperti memasuki dunia
baru yang belum mereka ketahui. Kondisi seperti yang membuat mereka berjuang
demi kelangsungan hidup mereka. pilihan menjadi wirausahaa muncul karena dengan
menjadi wirausahan mereka bekerja dengan mengandalkan diri sendiri.
- Having positive pull
Ada juga orang-orang yang mendapat dukungan membuka
usaha dari mitra kerja, investor, keluarga. Dukungan memudahkan mereka dalam
mengantisipasi peluang usaha, selain itu juga menciptakan rasa aman dari risiko
usaha.
ü Teori Goal directed behavior
Menurut pendapat Wolman (1973), seseorang bisa menjadi
wirausaha karena mereka termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu.
ü Teori Outcome Expectancy
Bandura (1986) menyatakan bahwa outcome expectancy
bukan suatu perilaku tetapi keyakinan tentang konskuensi yang diterima setelah
seseorang melakukan suatu tindakan tertentu.
Jenis Outcome Expectancy
Menurut bandura (1986) ada berbagai
jenis insentif sebagai imbalan kerja yang diharapkan individu dan setiap jenis
memiliki kekhasan sendiri. Jenis insentif tersebut adalah:
a. Insentif primer
Merupakan imbalan yang berhubungan
dengan kebutuhan dengan kebutuhan fisiologis kita seperti makan, minum, kontak
fisik, dan sebagainya.
b. Insentif sensoris
Beberapa kegiatan manusia ditujukan
untk memperoleh umpan balik sensoris yang terdapat di lingkungannya.
c. Insentif sosial
Manusia akan melakukan sesuatu untuk
mendapatkan penghargaan dan penerimaan dari lingkungan sosialnya.
d. Insentif yang berupa token ekonomi
Token ekonomi adalah imbalan yang
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi seperti upah, kenaikan pangkat,
penambahan tunjungan, dan lain-lain.
e. Insentif yang berupa aktivitas
Teori-teori mengenai reinforcement
yang sangat terikat pada dorongan biologis, mengasumsikan bahwa imbalan akan
memengaruhi perilaku dengan cara memuaskan atau mengurangi dorongan fisiologis.
f. Insentif status dan pengaruh
Pada sebagian besar masyarakat,
kedudukan individu seringkali dikaitkan dengan status kekuasaan.
g. Insentif berupa terpenuhinya standar
internal
Insentif ini berasal dari tingkat
kepuasan diri yang diperoleh individu dari pekerjaanya. Insentif bukan berasal
dari hal di luar diri, tetapi berasal dari dalam diri seseorang.
6.
Peran Pendidikan dalam Pembentukkan
Kewirausahaan
Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak
1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak
1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha
kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan
pendidikan kewirausahaan.DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas
pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan
perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di
segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
7.
Faktor-faktor Pemicu Kewirausahaan
Ada dua faktor yang menjadi pemicu awal untuk
membuat suatu usaha yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal
biasanya meliputi hak kepemilikian ( property right ), kemampuan (ability) yang
dimiliki, dan insentif. Sedangkan faktor eksternal biasanya karena lingkungan
(environment) itu sendiri.
8.
Tujuan Kewirausahaan
Seorang wirausaha memiliki tujuan sangat besar dalam
melakukan wirausaha. Tujuan wirausaha dalam perekonomian adalah:
·
Menciptakan
lapangan kerja
·
Mengurangi
pengangguran
·
Meningkatkan
pendapatan masyarakat
·
Mengombinasikan
faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
·
Meningkatkan
produktivitas nasional
SUMBER :
No comments:
Post a Comment