1. Attention (Perhatian)
dengan memanfaatkan posisi dalam publikasi, ukuran, bentuk iklan. Umumnya atas sebelah kanan di halaman depan, menempati seluruh atau sengah halaman.
2. Interest (Ketertarikan)
dapat dimunculkan dengan warna, gambar, copy iklan yang menarik, keaslian penampilan dan penyusunan kalimat.
3. Desire (Keinginan)
dengan menampilkan keuntungan, situasi pertukaran.
4. Conviction (Keyakinan)
adanya fakta menyakinkan, bukti dari penampilan, kesaksian, fakta lain, harga.
5. Action (Tindakan)
mencantumkan kupon, undangan untuk mencoba sampel, dorongan mengunjungi dealer atau showroom, daftar penyimpanan sementara(stock list).
Design
1. Hukum Kesatuan(Law of unity), semua bagian layout harus menyatu untuk membentuk keseluruhan layout. Kesatuan layout dapat dikacaukan karena terlalu banyak huruf, warna sembarangan, kurang proposional, layout membingungkan karena terlalu semarak.
2. Hukum Keberagaman, tidak menimbulkan kesan monoton, kesan keabu-abuan, pemanfaatan gambar, pemanfaatan ruang kosong, jenis huruf dan medium.
3. Hukum Keseimbangan, - keseimbangan optis; sepertiga bawah ruang iklan bukan setengannya. - keseimbangan simetris; dibagi menjadi dua bagian yang sama, seperempat bagian tetapi pembagian tidak mengesankan sebagai iklan yang terpisah.
4. Hukum Rime(Irama), adanya kesan gerakan sehingga mata pembaca, penonton, diarahkan keseluruh bagian iklan.
5. Hukum Harmoni(Law of harmony), tidak ada kekontrasan yang menyolok, membosankan. Kesluruhan iklan harus harmonis serta membantu menciptakan kesatuan.
6. Hukum Proposi(Law of proportion), jenis ukuran huruf yanng digunakan untuk lebarnya naskah atau copy iklan. Makin lebar naskah makin besar ukuran huruf yang digunakan atau sebaliknya.
7. Hukum Skala(Law of Scale), jarak penglihatan tergantung pada nada serta warna, beberapa kurang menyolok, yang lain terlalu menyolok. Warna hitam kombinasi kuning atau orens nampak menyolok, warna putih dengan kuning kurang menyolok.
8. Hukum penekanan(Law of Emphasis), ruang atau bidang yang dibiarkan kosong dapat menjadi cara efektif untuk menghasilkan penekanan. Setiap ruang tidak harus diisi dengan kata-kata. Kekontrasan dengan menggunakan metode putih di atas hitam, sering digunakan logo dan plat nama(nama plates). Harus dilakukan dengan proporsi yang cukup dan tidak berlebihan.
Penempatan Ruang Kosong
Ruang diberikan putih untuk memberikan kejelasan & keterbacaan pesan dengan cara:
1. mengatur paragraf seperti dalam gaya penulisan buku, tidak seperti paragraf blok(block paragraph),
2. memberikan spasi antara baris huruf, dikenal dengan leading. Misalnya: huruf ukuran 10 poin dengan leading 1 poin yaitu jarak 1 poin ruang kosong antara baris huruf(1/72 inci)/.
Penataan Headline
menyeleksi kata-kata yang cocok & sesuai dengan panjang ruang yang tersedia atau bnayaknya kata untuk memberikan pengaruh yang optimal.
Contoh:
Pemilihan Capres & Cawapres 2014
Pemilihan Capres & Cawapres 2014
Pemilihan Capres & Cawapres 2014
Ilustrasi
dapat berupa foto berwarna, gambar kuas, gambar garis. Termasuk penggunaan kertas jenis art paper(kertas untuk majalah). Sebagian besar majalah menggunakan kertas litho khusus & mengkilat.
Tipografi
Seni memilih jenis huruf dari ratusan jumlah rancangan atau design huruf yang tersedia, menggabungkan dengan huruf yang berbeda. Menggabungkan kata sesuai dengan ruang yang tersedia. Menandai naskah untuk proses typesetting. Menggunakan ketebalan & ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan, ketertarikan, selain huruf yang menciptakan gaya dan karakter.
Typesetting
huruf diset dengan tangan. Upper case(huruf besar) & lower case(huruf kecil) berasal dari laci huruf dimana karakter huruf ditempatkan.
Photo Typesetting
copy iklan diproduksi tidak menggunakan logam tetapi dengan photo type setting, penggunaan komputer melalui sambungan telepon langsung ke mesin photo typesetting yang dihubungkan dengan printer.
No comments:
Post a Comment