Share and Enjoy it...

Sunday, March 15, 2015

KOMPETENSI PENERJEMAHAN


Perbedaan & persamaan seorang dwi bahasa (bilingualis) dengan seorang penerjemah ialah:

1.    Seorang penerjemah memiliki apa yang dinamakan bahasa sumber sasaran.
2.    Seorang penerjemah & seorang dwi bahasa sama-sama memiliki kemampuan berbahasa yang sama baiknya(mampu memahami).
3.    Seorang penerjemah & seorang dwi bahasa sama-sama memiliki kompetensi komunikatif.


Kompetensi komunikatif memcakup:

1.    Kompetensi gramatikal
Merupakan pengetahuan kaidah bahasa yang meliputi kosa kata, pembentukan kata, pelafalan, dan struktur kalimat.
2.    Kompetensi sosiolinguistik
Merupakan pengetahuan dan kemampuan sesorang memahami agar menghasilkan sesuai dengan konteks.
3.    Kompetensi waca
Merupakan kemampuan untuk menggabungkan bentuk & makna untuk menghasilkan teks tulis dan lisan yang padu.
4.    Kompetensi strategi
merupakan pengusaan terhadap strategi komunikasi.

Apa itu penerjemahan???
Penerjemahan ialah proses (pengambilan keputusan) pengalihan makna dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran.


Dua hal yang mempengaruhi seorang penerjemah mengambil keputusan(proses):
1.    Kemampuan kompetensi penerjemahan
2.    Pembaca teks bahasa sasaran

Seorang penerjemah harus mempertimbangkan hasil terjemahan kepada pembaca sasaran .

Jika seorang penerjemah mangabaikan hasil terjemahan yang kurang tepat maka pembaca sasaran kurang menerima dan kurang mengerti dengan baik.

Apa yang dimaksud dengan “kompetensi penerjemahan” ???
Sistem yang mendasari pengetahuan & keterampilan yang diperlukan agar seseorang dapat menerjemahkan. (intinya, pengetahuan adalah cara penerjemahan)

Syarat pengetahuan agar menjadi kompetensi penerjemahan:
1.pengetahuan deklaratif, pengetahuan tentang penerjemahan.
2. pengetahuan procedural, mengetahui cara menerjemahkan.

Kompetensi penerjemahan memiliki sub kompetensi:
1
Kebahasaan
Pengusaan terhadap morfologi, lexical, grammatical, bahasa sumber sasaran.

Textual
Penerjemah menghadapi berbagai naskah sehingga para penerjemah harus tahu bagaimana cara-cara kalimat-kalimat tersebut digabungkan menjadi paragraph, paragraph-paragraf tersebut menjadi naskah. Penerjemah harus peka terhadap bahasa sumber sasaran.

Ilmu
Penerjemah harus mengetahui cara dan alat yang digunakan.

Cultural
Ini hanya diperlukan jika diterjemahkan ke dalam karya-karya sastra. Dengan kata lain, seorang penerjemah harus menguasai budaya bahasa sumber sasaran.

Transfer (taktik atau strategi)
Inilah yang membedakan antara dwi bahasa dengan penerjemah. (makna harus tersampaikan secara utuh).

No comments:

Post a Comment