Share and Enjoy it...

Sunday, March 15, 2015

Latar Belakang & Peranan Komunikasi dalam Dunia Bisnis

          SAARAH KURNIAWATI
16612764
3 SA 01

Komunikasi adalah proses timbal balik (respirokal) pertukaran sinyal untuk member informasi, membujuk, atau member perintah, berdasarkan makna yang sama dan dikondisikan oleh konteks hubungan para komunikator dan konteks sosialnya. Proses pemberian informasi mrlibatkan 4 langkah: (1). Menarik perhatian terhadap komunikasi; (2). Mendapatkan penerimaan pesan; (3). Mengusahakan agar pesan ditafsirkan sebagaimana diharapkan; (4). Menyimpan pesan untuk penggunaan selanjutnya.

Konsep Dasar & Peranan Komunikasi
Komunikasi di dunia bisnis bersaing di lingkungan pesan yang padat ini. Tugas pertama adalah mendapat perhatian dari public sasaran. Yang kedua adalah menstimulasi minat dalam isi pesan. Yang ketiga adalah membangun keinginan dan niat untuk bertindak berdasarkan pesan. Dan keempat adalah mengarahkan tindakan dari mereka yang berperilaku yang konsisten dengan pesan.


Elemen-Elemen dalam Model Komunikasi
          Periset komunikasi telah mempelajari elemen individual dalam proses komunikasi untuk menentukan efek dari masing-masing elemen terhada efektivitas proses tersebut.
Pengirim
Karakteristik dari pengirim (sumber pesan) memengaruhi tingkat penerimaan pesan oleh si penerima tetapi tidak banyak memengaruhi dampak pesan jangka panjang. Karakteristik dari pengirim akan memengaruhi proses komunikasi, dampaknya akan bervariasi dari satu situasi ke situasi lainnya, dari satu topic ke topic lainnya, dan dari waktu ke waktu lainnya. Maka dari itu, karakteristik pengirim akan memengaruhi penerimaan pesan atai si penerima.
Pesan
Karakteristik pesan jelas berdampak pada proses komunikasi, tetapi banyak ahli komunikasi sepakat bahwa “maknanya tergantung pada orang, bukan kata-kata pesannya”.
Medium atau Saluran
Banyak teknologi baru untuk menyampaikan pesan, contohnya e-mail. E-mail telah mengubah komunikasi di dalam organisasi dan bahkan melintasi batas Negara. Misalnya, rapat atau tes wawancara kerja bisa dilakukan dalam format digital atau virtual, mengubah sifat interaksi tetapi memberikan keuntungan dari segi biaya dan kenyamanan.
Penerima
Gagasan audien sebagai penerima pasif dan seragam tidak menggambarkan kenyataan. Deskripsi yang lebih akurat menyatakan bahwa penerima itu bertindak aktif dalam memproses pesan yang didesain untuk sedikit orang, bukan untuk massa. Biasanya audien suka mengelak atau lebih buruk lagi, suka melawan, maka usaha komunikasi pesan diusahakan sampai ke audien yang berbeda dan mempromosikan keterlibatan audien jika dimungkinkan.
Konteks Hubungan
Komunikasi terjadi di dalam konteks hubungan para komunikator. Semua komunikasi relasional merefleksikan empat dimensi dasar: (1) kemunculan emosi, ketenangan dan formalitas; (2) keakraban dan kemiripan; (3) kedekatan atau kegemaran; dan (4) dominasi ketundukan. Perilaku non-verbal memainkan peran penting dalam komunikasi relasional. Kedekatan (proximity) menyampaikan pesan keakraban, daya tarik, kepercayaan, perhatian, dominasi, persuasi, dan keagresifan. Senyum menyampaikan perasaan emosional, ketenangan, formalitas, keakraban, dan rasa suka. Sentuhan menunjukkan keakraban atau keintiman. Kontak mata mengintensifkan perilaku non verbal lainnya. Verbal atau non verbal, komunikasi dalam hubungan membantu pihak-pihak yang terlibat untuk membuat prediksi atau satu sama lain dalam hubungan tersebut.
Lingkungan Sosial
Komunikasi memengaruhi dan dipengaruhi oleh latar sosial. Komunikasi terjadi sebagai sebuah proses terstruktur di dalam system yang terdiri dari komponen dan aktivitas yang saling berhubungan. Sistem sosial mencakup keluarga, kelompok, organisasi, dan semua jenis kelompok yang pada saat yang sama bertindak sebagai produsen sekaligus produk komunikasi.

Komuniksi Tatap Muka
Inti komunikasi di dalam organisasi adalah komunikasi verbal. Hasil riset menunjukkan bahwa karyawan lebih suka komunikasi langsung dengan atasannya ketimbang melalui e-mail, memo, voice mail atau bentuk lainnya. Hasil studi juga membuktikan bahwa jenis pesan yang paling diingat dan efektif bagi karyawan adalah komunikasi tatap muka. Komunikasi verbal sangat memengaruhi kultur organisasi dan mendapat perhatian besar, meskipun jenis komunikasi ini kebanyakan bersiat informal.
Angela D. Sinicks, “Intranet, anyone?” Communication World (Januari-Febuari,2004):30-34
            Bedanya komunikasi tatap muka dengan slentingan kabar ialah, slentingan kabar atau desas-desus adalah jenis komunikasi yang kuat, tetapi juga berbahaya karena informasi yang dikandungnya seringkali tidak bisa dipercaya. Inilah mengapa komunikasi tatap muka sangat penting, agar menghindari adanya slentingan kabar atau desas-desus.

Efek Komunikasi
Menciptakan persepsi tentang dunia sekitar
Menentukan agenda
Penyebaran informasi dan inovasi
Mendefinisikan dukungan sosial

Sumber:

Buku “ Effective Public Relation” oleh Scott M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen M. Broom

No comments:

Post a Comment