SAARAH
KURNIAWATI
16612764
3
SA 01
Tak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi komunikasi dan
transportasi sekarang ini telah memungkinkan manusia di berbagai seluruh duna
saling mengenal dan berhubungan dengan eratnya. Pemahaman komunikasi akan
membuat hidup kita lebih kaya, hubungan dengan orang lain yang berbeda latar
belakang lebih memuaskan, dan karier kita lebih sukses. Menurut antropolog
Edward T. Hall (1973), budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya. Dengan
kata lain, tak bisa dipungkiri memikirkan komunikasi tanpa memikirkan konteks
dan makna kulturnya.
Komunikasi Menurut
Cara Penyampaian
Dewasa ini, dalam waktu beberapa menit
saja orang bisa berhubungan antarnegara via telpon. Dengan menggunakan pesawat
jet, sekian jam kemudian mereka bisa pula bertatap muka. Lebih dari itu, tanpa
bepergian ke luar negeri pun, kita orang Indonesia sering bertemu dengan orang
berbeda budaya, seperti ras, suku, agama, jenis kelamin, jenis pekerjaan,
tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, atau sekedar usia yang berbeda.
Inti komunikasi di dalam organisasi adalah komunikasi verbal.
Hasil riset menunjukkan bahwa karyawan lebih suka komunikasi langsung dengan
atasannya ketimbang melalui e-mail, memo,
voice mail atau bentuk lainnya. Hasil studi juga membuktikan bahwa jenis
pesan yang paling diingat dan efektif bagi karyawan adalah komunikasi tatap muka.
Hotline dan telepon bebas pulsa bukan sekadar dipakai untuk berkomunikasi
dengan public eksternal. Media ini juga dipakai karyawan tanpa menyebutkan
identitas untuk memberikan laporan tentang adanya kecurangan dalam bisnis. Hotline
juga bisa dipakai untuk mengidentifikasi tren di dalam organisasi yang
bermasalah dan perlu resolusi sebelum tren itu menjadi isu yang terkenal. Hotline
juga digunakan dalam hubungan internal untuk menyebarkan informasi.
Rapat
dapat membuat orang berkumpul, memberi kesempatan untuk berbicara dan
mendengarkan, dengan cara ini komunikasi menjadi dua arah. Alasan penggunaan
rapat adalah untuk mengumpulkan orang-orang banyak pada tempat dan saat yang
bersamaan sehingga pesan juga tersampaikan dengan sama.
Komunikasi Menurut
Perilaku
Perilaku non-verbal memainkan peran
penting dalam komunikasi relasional. Kedekatan (proximity) menyampaikan pesan
keakraban, daya tarik, kepercayaan, perhatian, dominasi, persuasi, dan
keagresifan. Senyum menyampaikan perasaan emosional, ketenangan, formalitas,
keakraban, dan rasa suka. Sentuhan menunjukkan keakraban atau keintiman. Kontak
mata mengintensifkan perilaku non verbal lainnya. Verbal atau non verbal,
komunikasi dalam hubungan membantu pihak-pihak yang terlibat untuk membuat
prediksi atau satu sama lain dalam hubungan tersebut.
Komunikasi Menurut
Maksud Komunikasi
Komunikasi bersifat relatif, artinya
hanya berlaku untuk masyarakat tersebut dan tidak mengikat masyarakat lainnya.
Berbagai aspek etika komunikasi bisnis, seperti bagaiman kita memanggil nama,
berkenalan, menyapa, berjanji, melakukan presentasi, melakukan negosiasi,
melakukan kontrak, semua itu terikat budaya. Intinya, tidak ada etika komunikasi
bisnis yang universal.
Komunikasi Menurut
Ruang Lingkup
Komunikasi yang efektif harus mereka
lakukan untuk menjalin kerja sama dengan orang lain, seperti mitra bisnis,
sejawat, bahkan tetangga yang saling menguntungkan.
Komunikasi Menurut
Peranan Individu
Sebagian orang percaya bahwa etika
komunikasi bersifat individual, personal, atau subjektif. Budaya-budaya bisnis
yang berbeda menyarankan etika berbicara dan etika perilaku non verbal yang berbeda
pula. Persepsi manusia terbatas, persepsi
adalah inti komunikasi. Tanpa persepsi yang cermat kita tak mungkin
berkomunikasi efektif.
No comments:
Post a Comment