Share and Enjoy it...

Friday, March 18, 2016

Task 1. Computer Assisted Translation

Source Language
Machine Translate
Target Language
CHILDHOOD DEPRESSION

            “Nobody likes me”is a common complaint in middle childhood, when children tend to be popularity-conscious. But when these words were addressed to a school principal by an 8-year-old boy in Florida whose classmates had accused him of stealing from the teacher’s purse, it was a danger signal. The boy vowed that he would never return to school- and he never did. Two days later, he hanged himself by a belt from the top rail of his bunk bed.

            Fortunately, depressed children rarely go to such length, though suicide among young people is on the increase. How can we tell the difference between a harmless period of the “blues” (which we all experience at times) and a major affective disorder-that is a disorder of mood? The basic symptoms of an affective disorder are similar from childhood through adulthood, but some features are age-specific (DSM III-R,1987).

            Friendlessness is only one sign of childhood depression. This disorder is also characterized by inability to have fun or to concentrate, and by an absence of normal emotional reactions. Depressed children are frequently tired, extremely active, or inactive. They walk very little, cry a great deal, have trouble concentrating, sleep too much or too little, lose their appetite, start doing poorly in school, look unhappy, complain of physical ailments, feel overwhelmingly guilty, suffer severe separation anxiety (which may take the form of school phobia), or think often about death or suicide. Any four or five of these symptoms may support a diagnosis of depression, especially when they represent a marked change from the child’s usual pattern. Parents do not always recognize “minor” problems like sleep disturbances, loss of appetite, and irritability as signs of depression, but children themselves are often able to decribe how they feel.

            No one is sure of the exact cause of depression in children or adults. There is some evidence for a biochemical predisposition, which may be triggered by specific experiences. Depression school-age-children are children likely to lack socialand academic competence, but it is not clear whether incompetence causes depression or vice versa. The parents of depressed children are more likely to be depressed themselves, suggesting a possible genetic factor, a reflection of general stress in ill families, or the result of poor parenting practices by disturbed parents. 

MASA KECIL Depresi

        "Tidak ada yang suka me" adalah keluhan umum di masa kecil menengah, ketika anak-anak cenderung popularitas sadar. Tapi ketika kata-kata ini ditujukan kepada kepala sekolah oleh anak berusia 8 tahun di Florida yang teman-teman sekelasnya telah menuduhnya mencuri dari dompet guru, itu adalah sinyal bahaya. Anak itu bersumpah bahwa ia tidak akan pernah kembali ke sekolah- dan dia tidak pernah melakukannya. Dua hari kemudian, ia gantung diri oleh sabuk dari rel atas tempat tidurnya.

              Untungnya, anak-anak tertekan jarang pergi ke panjang tersebut, meskipun bunuh diri di kalangan anak muda ini terus meningkat. Bagaimana kita bisa membedakan antara periode berbahaya dari "blues" (yang kita semua pengalaman di kali) dan gangguan-yang afektif utama adalah gangguan mood? Gejala-gejala dasar dari sebuah gangguan afektif yang sama dari masa kanak-kanak sampai dewasa, namun beberapa fitur yang spesifik umur (DSM III-R, 1987).

          Friendlessness hanya satu tanda depresi anak. Gangguan ini juga ditandai dengan ketidakmampuan untuk bersenang-senang atau untuk berkonsentrasi, dan dengan tidak adanya reaksi emosional yang normal. anak yang mengalami depresi sering lelah, sangat aktif, atau tidak aktif. Mereka berjalan sangat sedikit, menangis banyak, sulit berkonsentrasi, tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, kehilangan nafsu makan, mulai melakukan buruk di sekolah, terlihat bahagia, mengeluhkan penyakit fisik, merasa sangat bersalah, menderita kecemasan pemisahan parah (yang mungkin mengambil bentuk fobia sekolah), atau sering berpikir tentang kematian atau bunuh diri. Setiap empat atau lima dari gejala-gejala ini dapat mendukung diagnosis depresi, terutama ketika mereka mewakili perubahan yang nyata dari pola yang biasa anak. Orang tua tidak selalu mengenali "kecil" masalah seperti gangguan tidur, kehilangan nafsu makan, dan mudah tersinggung sebagai tanda-tanda depresi, tetapi anak-anak sendiri sering dapat decribe bagaimana perasaan mereka.


          Tidak ada yang yakin penyebab pasti depresi pada anak-anak atau orang dewasa. Ada beberapa bukti untuk kecenderungan biokimia, yang dapat dipicu oleh pengalaman tertentu. Depresi usia sekolah-anak adalah anak-anak cenderung kurang kompetensi akademik socialand, tetapi tidak jelas apakah ketidakmampuan menyebabkan depresi atau sebaliknya. Orang tua dari anak yang mengalami depresi lebih mungkin mengalami depresi sendiri, menunjukkan faktor yang mungkin genetik, merupakan cerminan dari stres umum dalam keluarga yang sakit, atau hasil dari praktik orangtua miskin oleh orang tua terganggu.

Sumber: Google Translate
translate.google.com
Depresi Masa Kecil

       “Tidak ada yang menyukai saya” adalah masalah umum ditengah  masa anak-anak, ketika anak-anak cendrung sadar akan popularitas. Tapi ketika kata kata ini  ditunjukkan untuk  kepala sekolah oleh anak laki-laki berumur 8 tahun di Florida yang telah dituduh teman sekelasnya mencuri dompet gurunya, itu adalah pertanda tidak baik. Anak laki-laki itu bersumpah bahwa dia tidak akan pernah kembali ke sekolah dan tidak akan kembali lagi. Dua hari kemudian, anak laki-laki itu gantung diri dengan ikat pinggang di pagar atas tempat tidur tingkatnya.

        Untungnya, anak-anak yang tertekan jarang berlanjut berkepanjangan, walaupun bunuh diri terus meningkat dikalangan anak muda. Bagaimana kita bisa membedakan antara masa buruk dari "perasaan sedih" (yang kita alami sekali-kali) dan gangguan afektif yang utama adalah gangguan keadaan jiwa/hati? Gejala-gejala dasar dari sebuah gangguan afektif yang serupa dari masa kanak-kanak hingga dewasa, namun beberapa ciri yang spesifik adalah usia(DSM III-R,1987).

        Kesepian(tidak memiliki teman) adalah salah satu tanda dari depresi anak. Gangguan ini juga ditandai dengan ketidakmampuan untuk bersenang-senang atau untuk berkonsentrasi, dan dengan tidak adanya reaksi emosional yang stabil/normal. Anak-anak yang mengalami depresi sering merasa lelah, sangat aktif atau tidak aktif. Mereka berjalan lesu(sedih), sering menangis, sulit berkonsentrasi, terlalu banyak tidur atau tidurnya kurang, kehilangan nafsu makan, mulai melakukan hal-hal buruk di sekolah, terlihat tidak bahagia, mengeluh tentang fisik mereka, merasa sangat bersalah(kecewa), cemas berkepanjangan  (yang mungkin bisa berbentuk ketakutan pada sekolah),  atau sering berpikir tentang kematian atau bunuh diri. Dari empat atau lima gejala ini dapat diketahui diagnosa depresi, terutama ketika mereka sudah memiliki perubahan dari pola kebiasaan anak sebelumnya. Orangtua tidak selalu mengenali "gejala-gejala awal" seperti, gangguan tidur, kehilangan nafsu makan dan mudah tersinggung sebagai tanda-tanda depresi, tetapi anak-anak sendiri sering mengutarakan apa yang mereka rasakan.

         Tidak ada yang tahu pasti penyebab depresi pada anak-anak atau orang dewasa. Ada beberapa bukti untuk kecenderungan biokimia, yang dapat dipicu oleh pengalaman tertentu. Depresi pada usia anak-anak dikarenakan kurangnya bersosialisasi dan kemampuan akademik, tetapi tidak jelas apakah ketidakmampuan menyebabkan depresi atau sebaliknya. Orang tua dari anak yang mengalami depresi  mungkin mereka mengalami depresi itu sendiri pada masa kecil.  Hal ini menunjukkan adanya faktor genetik, yang merupakan cerminan dari stres umum dalam keluarga yang tidak sehat, atau hasil dari salah asuh dari orang tua yang terganggu.

SAARAH KURNIAWATI
16612764
4 SA 01

No comments:

Post a Comment